Selasa, 26 Juli 2016

Hijrah


Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh

Semoga rahmat Allah SWT senantiasa tercurah kepada kita semua.
Hari ini aku ingin berkisah tentang seorang gadis yang sedang mencari jati diri, lebih tepatnya, jati dirinya dalam islam. Agama agung yang sudah ia kenal sejak lahir. Sebut saja Aisyah.
Aisyah, seorang gadis rupawan yang kadang tak mensyukuri nikmat Allah SWT yang ada pada dirinya. Sejak kecil, ia dibesarkan di keluarga islam yang cukup taat. Namun pemahamannya soal iman islam dan ihsan masih sangat minim hingga masa mudanya diuji dengan berbagai godaan untuk maksiat seperti foya-foya dan pacaran.
Hingga awal 2016 tepatnya akhir bulan maret, Allah SWT menariknya dan memeluknya erat. Hidayah yang indah hadir di pelupuk matanya. Ia mengenal seorang gadis bernama isnita yang menjadi perantara hijrahnya.
Singkat cerita, Aisyah yang dulunya belum mampu menutup dirinya dengan hijab sempurna, kini kian hari kian semangat menjaga dirinya dengan berbalut hijab yang sesuai syariat.
Dengan nama Allah SWT di hatinya, ia memulai hidup baru yang banyak dijuluki orang dengan kata "hijrah".
Pembelajaran Aisyah tak sampai disini, semakin banyak belajar, semakin ia menemukan banyak hal yang membingungkan pikirannya. Bagaimana ilmu fiqih, nahwu, dan sunnah yang harus ia implementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai muslimah yang hidup di lingkungan sosial. Beribu pertanyaan kadang menghantui pikirannya, tanya kesana kemari mencari jawaban. Diskusi dengan teman-teman lulusan pondok pun tak terelakkan. Hingga ia menemukan satu titik temu, bakwa ia harus senantiasa belajar menambah ilmu agama dan menerima perbedaan.
ya, menerima perbedaan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar